Bukan bermaksud mendahului takdir, namun tak ada
salahnya Anda menyiapkan warisan sedini mungkin. Ini sebagai antisipasi
kemungkinan kepala keluarga meninggal mendadak. Sehingga anak dan istri
tidak kehilangan pegangan kala sang ayah sudah tiada. Dan salah satu
instrumen yang bisa digunakan untuk mempersiapkan warisan adalah
asuransi jiwa.
Menurut perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andy Nugroho, tidak semua kepala keluarga mampu mengumpulkan banyak harta untuk diwariskan. Namun jika disiplin menyisihkan pendapatan rutin melalui polis asuransi jiwa, sejumlah kekayaan bisa mengalir ke keluarga. "Ini penting agar keuangan keluarga tetap stabil walau kepala keluarga telah berpulang," ujar Andy saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 8 Agustus 2014.
Pada beberapa kasus, menjadikan asuransi jiwa sebagai warisan sangatlah bermanfaat. Terutama dalam suku yang memerlukan biaya mahal kala melakukan prosesi penguburan. Seperti penduduk Toraja dan Bali yang membutuhkan uang hingga ratusan juta rupiah ketika kepala keluarga meninggal. Dan skema polis asuransi jiwa bisa menutupi ongkos itu. "Jadi saat orang tua meninggal, ahli waris tidak perlu bingung mencari sumber dana untuk membiayai upacara dan tradisi yang serba mahal," kata dia.
Sementara bagi Anda yang tidak memiliki tradisi penguburan mahal, bisa memanfaatkan dana pertanggungan asuransi jiwa untuk kebutuhan keluarga atau biaya pendidikan anak. Caranya, terlebih dulu menghitung jumlah uang yang ingin diwariskan. "Tentu disesuaikan biaya masa ini dan ekspektasi kenaikan harga di masa depan," kata Andy.
Misal, Anda memiliki anak berusia 13 tahun. Dalam lima tahun ke depan ia akan memasuki perguruan tinggi. Hitunglah berapa biaya masuk perguruan tinggi dan perkiraan inflasi hingga sang buah hati menyelesaikan sekolah. "Ternyata setelah dihitung jumlahnya Rp150 juta, maka itu menjadi uang pertanggungan minimal yang perlu Anda siapkan," kata dia.
Sementara untuk menentukan premi, jika berdasarkan teori jumlahnya tak lebih dari sepuluh persen dari total pendapatan bulanan. Tapi besaran itu tetap harus memperhatikan target yang diinginkan. Sehingga angkanya bisa lebih kecil atau sedikit lebih besar. "Biasanya pihak asuransi sudah mempunyai proposal atau skema yang memuat beragam pilihan besaran premi," kata dia.
Menurut Andy, program asuransi jiwa sebagai warisan baik diikuti sedini mungkin. Atau tidak perlu menunggu kondisi kesehatan memburuk ataupun usia senja. Pada saat Anda merasa bertanggung jawab pada keuangan keluarga, maka sudah saatnya memulai asuransi jiwa.
"Walaupun baru berusia 30 tahun, tetap saja tidak ada yang dapat memprediksi kapan ajal akan menjemput," kata dia. "Lebih baik bersiap diri sedini mungkin agar keluarga tetap bisa hidup tenang walau kepala keluarga sudah tiada."
sumber: yahoo.com
FINANCIAL CONSULTANT:
Tulus
0812 95 0000 55 / 0896 899 577 02
pin :524A9849
email : vermillion.warr@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar