Seminggu lalu saya riset untuk acara talk show “Mata Uang” di stasiun
televisi nasional mengenai asuransi kesehatan. Saya mewawancarai seorang
dokter spesialis anak yang praktik di RSCM guna mengetahui tingginya
risiko kesehatan pada anak dan keluarga.
Ternyata, kata dokter
itu, anak-anak usia 0-5 tahun sangat rentan sakit. Jika mengalami demam
delapan kali setahun, masih terhitung wajar bagi seorang anak.
Penyebabnya bisa beragam.
Namun, dokter itu mengingatkan, yang
perlu diwaspadai adalah saat demam, di mana daya tahan tubuhnya sedang
lemah, ia bisa kena penyakit lain jika tidak diantisipasi dengan baik.
Pertanyaan
saya berikutnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan jika si anak atau
salah seorang anggota keluarga harus dirawat di rumah sakit. Jika
penyakitnya sederhana seperti demam berdarah, infeksi saluran
pencernaan, atau infeksi saluran pernapasan, perlu perawatan optimal
sekitar tujuh hari. Biaya perawatan di kelas satu rumah sakit dengan
standar internasional, sekitar Rp10 – 20 juta.
Memang betul
tidak semua orang mudah sakit. Tapi jika mengalami, untuk satu kali
perawatan di rumah sakit, biayanya cukup besar. Seperti keterangan
dokter yang saya temui itu, bisa mencapai Rp20 juta.
Itulah
besaran biaya yang perlu disiapkan jika ada satu dari anggota keluarga
yang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Plus biaya tambahan
seperti makan bagi yang menemaninya selama menginap di rumah sakit,
transportasi, dan lain-lain.
Kita punya dua pilihan. Siapkan dana
sebesar itu sebagai dana cadangan kesehatan atau mengalihkan risiko
biaya sakit tersebut dengan cara memiliki asuransi kesehatan. Asuransi
kesehatan bagi yang berusia 30 tahunan, dengan kelas perawatan setara
kelas satu di rumah sakit internasional, preminya Rp2,5 – 3,5 juta per
tahun. Sedangkan untuk anak-anak sampai usia 15 tahun, preminya Rp1,5 – 2
juta per tahun.
Tentu saja kita tidak bisa membandingkan begitu
saja biaya kesehatan sebesar Rp 10– 20 juta tiap kali dirawat dengan
besaran premi tersebut. Sebab kita tidak pernah tahu apakah perlu
dirawat di rumah sakit atau tidak dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Namun, angka-angka di atas dapat menjadi pertimbangan Anda
ketika memutuskan apakah mengambil asuransi kesehatan atau menyiapkan
saja dana cadangan kesehatan. Menurut saya, yang pasti, asuransi
kesehatan perlu dimiliki. Tapi berharaplah untuk tidak pernah kita
gunakan klaimnya
sumber: Yahoo!News
FINANCIAL CONSULTANT:
Tulus
SMS/WA: 0812-95-0000-55
pin :7D93C43E
email : vermillion.warr@yahoo.com
Ikut Asuransi Kesehatan atau Tanggung Sendiri?
Posted by Luzh Panin Dai-Ichi Life
Posted on 01.13
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar