Sadar akan Resiko

Apa arti resiko versi kamu?
Dalam buku The Risk Paradox karya Prof Ortwin Renn (2014) menjelaskan bahwa setiap warga perlu menjadi warga yang sadar risiko. Aktivitas kita selalu dikelilingi risiko baik kecil maupun besar, maka kenali lah risiko. Dengan menjadi warga sadar risiko, kita dapat mengetahui dengan jelas risiko apa yang dihadapi dan perlindungan apa yang tepat. Dengan sadar risiko, warga dapat meminimalisir potensi risiko yang ada tanpa membebani pihak ketiga. Yuk, kenali resikomu dari sekarang!

Bagaimana sih cara agar menjadi sadar resiko?

Untuk menjadi warga yang sadar akan resiko, kita harus punya cukup informasi dan pengetahuan agar dapat memahami risiko tsb. Risiko tidak selalu berbentuk nyata. Hanya dengan memahami risiko kita bisa bersiap mengantisipasinya. ‪Sebagai jasa asuransi dan finansial, PaninDai-ichiLife memandang penting soal pengetahuan dan berkomitmen untuk membaginya pada nasabah.

Oleh karena itu dengan paduan pengetahuan dari pengalaman, media publikasi dan teman, warga sadar risiko dapat menyesuaikan aktivitas hariannya. Sadar risiko bukan berarti artinya tidak ingin melakukan hal berisiko dengan berdiam di rumah tidak melakukan sesuatu. Banyak contoh orang yang berani menempuh risiko di jalan yang positif. Para entrepreneur misalnya, dengan risikonya mereka akan melahirkan inovasi dan menopang kekuatan ekonomi suatu negara. Contoh lain Nelson Mandela, MalalaYousafzai dan Vladimir Klitschko dikenal luas karena berani ambil risiko untuk mengubah dunia.

Makin banyak yang pahami risiko secara kritis, makin besar juga dorongan untuk mewujudkan masyarakat sadar risiko. Yuk sadari risiko kita, siapkan perlindungan dan jalani hidup dengan sikap positif.


FINANCIAL CONSULTANT:
Tulus
SMS/WA: 0812-95-0000-55
pin :524A9849
email : vermillion.warr@yahoo.com

Asuransi dengan 8 Manfaat utama

Untuk Orang Tua, kita butuh Cover Asuransi yang Sesuai Tagihan, karena sekali mereka teresiko, biayanya tidak akan murah untuk seusia mereka. Memangnya ada asuransi yang membayar sesuai tagihan? Ada doong, apalagi di zaman yang serba mahal gini, pasti kita perlu coveran yang lebih besar. Namanya Panin Dai-Ichi Life bisa mengcover biaya Rumah sakit sesuai dengan tagihan.


Salah satunya adalah 8 Medical Benefit. Sebutin dong, apa aja sih MB8 itu?

1. Rawat inap.
 Untuk yang ini pasti udah gk asing lagi dong dengan rawat inap. Ya, semua asuransi pasti ada rawat inap.

2. Bedah, dokter, dan obat-obatan SESUAI TAGIHAN.
Maksudnya apa nih sesuai tagihan?
Jadi klo masuk Rumah Sakit, biaya dokter, obat. alat medis, dll kan mahal tuh. Biasanya asuransi lain juga akan membayar biaya tsb, TETAPI dibatasi sekian juta saja bukan  full. Nah bedanya di Panin Dai-Ichi Life ini, berapapun biayanya pasti akan dibayarkan sesuai dengan tagihannya! Jadi gk pusing mikirin tombokan, aset aman dari pegadaian.

3. Rawat Jalan.
Kadang setelah keluar dari Rumah Sakit, kita tidak sepenuhnya sembuh. Dibutuhkan rawat jalan. Nah disinilah manfaat ini berguna.

4. Berlaku limit Tahunan.
 Loh katanya gak ada limitnya, itu ada limitnya. Disini kita menggunakan limit tahunan bukan limit perklaim atau perplafon. Jadi misal di Plan A ada limit tahunannya 108jt. Trus masuk RS ada biaya sebesar 70jt, Panin Dai-Ichi Life akan bayar biaya tersebut 70jt. jadi sisa nya 38jt, sia 38jt tadi masih bisa kita klaim bila suatu saat masuk Rumah Sakit. Dibanding limit perplafon yang hanya dibatasi sekian juta, yang akhirnya nasabah harus nombok sendiri kekurangannya.

5. 1Polis untuk 5 anggota keluarga
Untuk suami, istri, dan 3orang anak maks usia 17thn. Jadi gak harus bikin polis sendiri-sendiri. Ada yang 5in1 kenapa gk? Biaya Asuransinya lebih murah dibandingkan beli polis satuan.

6. Polis untuk anak mulai usia 6bulan.
 Bayi 6bln aja udah bisa punya polis. Keluarga jadi Terprotek banget kan.

7. Pertanggungan maks usia 75thn.
 Sekarang pertanggungnnya sampai usia 75thn. Makin dimanja nih nasabah

8. Reimbursement dan cashless di RS Rekanan.
Mau tau Daftar Rumah Sakit Rekanan kita? klik disini

Kayaknya segitu aja info tentang Medical Benefit 8 nya. Kalau masih bingung dan ada yang mau ditanya-tanya bisa hubungi saya.



FINANCIAL CONSULTANT:
Tulus
SMS/WA: 0812-95-0000-55
pin :524A9849
email : vermillion.warr@yahoo.com

Ikut Asuransi Kesehatan atau Tanggung Sendiri?

Seminggu lalu saya riset untuk acara talk show “Mata Uang” di stasiun televisi nasional mengenai asuransi kesehatan. Saya mewawancarai seorang dokter spesialis anak yang praktik di RSCM guna mengetahui tingginya risiko kesehatan pada anak dan keluarga.

Ternyata, kata dokter itu, anak-anak usia 0-5 tahun sangat rentan sakit. Jika mengalami demam delapan kali setahun, masih terhitung wajar bagi seorang anak. Penyebabnya bisa beragam.

Namun, dokter itu mengingatkan, yang perlu diwaspadai adalah saat demam, di mana daya tahan tubuhnya sedang lemah, ia bisa kena penyakit lain jika tidak diantisipasi dengan baik.

Pertanyaan saya berikutnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan jika si anak atau salah seorang anggota keluarga harus dirawat di rumah sakit. Jika penyakitnya sederhana seperti demam berdarah, infeksi saluran pencernaan, atau infeksi saluran pernapasan, perlu perawatan optimal sekitar tujuh hari. Biaya perawatan di kelas satu rumah sakit dengan standar internasional, sekitar Rp10 – 20 juta.

Memang betul tidak semua orang mudah sakit. Tapi jika mengalami, untuk satu kali perawatan di rumah sakit, biayanya cukup besar. Seperti keterangan dokter yang saya temui itu, bisa mencapai Rp20 juta.

Itulah besaran biaya yang perlu disiapkan jika ada satu dari anggota keluarga yang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Plus biaya tambahan seperti makan bagi yang menemaninya selama menginap di rumah sakit, transportasi, dan lain-lain.

Kita punya dua pilihan. Siapkan dana sebesar itu sebagai dana cadangan kesehatan atau mengalihkan risiko biaya sakit tersebut dengan cara memiliki asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan bagi yang berusia 30 tahunan, dengan kelas perawatan setara kelas satu di rumah sakit internasional, preminya Rp2,5 – 3,5 juta per tahun. Sedangkan untuk anak-anak sampai usia 15 tahun, preminya Rp1,5 – 2 juta per tahun.

Tentu saja kita tidak bisa membandingkan begitu saja biaya kesehatan sebesar Rp 10– 20 juta tiap kali dirawat dengan besaran premi tersebut. Sebab kita tidak pernah tahu apakah perlu dirawat di rumah sakit atau tidak dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

Namun, angka-angka di atas dapat menjadi pertimbangan Anda ketika memutuskan apakah mengambil asuransi kesehatan atau menyiapkan saja dana cadangan kesehatan. Menurut saya, yang pasti, asuransi kesehatan perlu dimiliki. Tapi berharaplah untuk tidak pernah kita gunakan klaimnya



sumber: Yahoo!News 






FINANCIAL CONSULTANT:
Tulus
SMS/WA: 0812-95-0000-55
pin :7D93C43E
email : vermillion.warr@yahoo.com